Monthly Archives: Mei 2011

kurikulum


domain Kognitif (Bloom) adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual seperti mengingat dan memecahkan masalah. Domain kognitif terbagi menjadi 6 tingkatan yaitu; pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisa, sintesis dan evaluasi.
2. Pemahaman (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisa (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
Afektif berkenaan dengan sikaf, nilai-nilai dan afresiasi. Domain ini memiliki tingkatan,yaitu; penerimaan, merespon, menghargai, mengorganisasi dan karakterisasi nilai.

Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Dan tingkatannya yaitu ; persepsi (perception), kesiapan, meniru (imitation), membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaption) dan menciptakan (organization).
Kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual seperti mengingat dan memecahkan masalah. Domain kognitif terbagi menjadi 6 tingkatan yaitu; pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisa, sintesis dan evaluasi.
Yaitu kemampuan mengingat kembali apa yang pernah didapat. Dalam hal ini menyangkut pengetahuan berupa :
a. Hal-hal khusus, simbolisasi dari suatu yang konkrit
b. Istilah, simbol yang telah diketahui umum
c. Fakta khusus, seperti nama, tanggal, dsb.
d. Cara atau alat
e. Konvensi-konvensi
f. Kecenderungan dan urutan
g. Klasifikasi dan katagori
h. Tolok ukur / standar
i. Metodologi
j. Hal-hal umum berupa abstrak di lapangan
k. Prinsip-prinsip dan generalisasi
2. Pemahaman (Comprehension)
Pengertian terhadap sesuatu beserta konsekuensinya. Kemampuan ini menyangkut :
a. Penerjemahan, yaitu verbalisasi atau sebaliknya
b. Penafsiran, keterangan tentang sesuatu.
c. Ekstrapolasi, yaitu pengertian tentang kecenderungan, implikasi, akibat, pengaruh dan sebagainya.
3. Aplikasi (Application)
Yaitu penggunaan abstraksi dalam situasi khusus dan konkrit.
4. Analisa (Analysis)
Yaitu pemecahan suatu ide ke dalam unsur-unsur atau bagian-bagian sedemikian rupa \
sehingga hirarki dan hubungan ide menjadi jelas. Terdiri dari :
a. Analisa unsur-unsur.
b. Analisis hubungan-hubungan
c. Analisis terhadap prinsip yang terorganisasi
5. Sintesis (Synthesis)
Yaitu memadukan bagian-bagian/unsur menjadi keseluruhan. Di sini termasuk:
a. Membuat kesimpulan yang unik
b. Membuat suatu rencana
c. Menurunkan seperangkat hubungan-hubungan abstrak
6. Evaluasi (Evaluation)
Yaitu pertimbangan yang diberikan kepada nilai materi atau metode untuk maksud tertentu. Termasuk disini adalah :
a. Pertimbangan terhadap ketepatan logis dan konsistensi.
b. Pertimbangan dengan tolok ukur eksternal.
Dibawah ini adalah beberapa pengertian kognitif menurut para ahli :
1. Pengertian kognitif menurut Menurut Drever (Kuper & Kuper, 2000)
Menurut Drever (Kuper & Kuper, 2000) disebutkan bahwa ” kognisi adalah istilah umumyang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan penalaran”.
2. Pengertian kognitif menurut Piaget (Hetherington & Parke, 1975)
Sedangkan menurut Piaget (Hetherington & Parke, 1975) menyebutkan bahwa ” kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya”. Pieget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi. Selanjutnya walaupun proses berpikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalamannya dengan dunia sekitar dia, namun anak juga aktif menginterpretasikan informasi yang ia peroleh dari pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi.
3. Pengertian kognitif menurut Menurut Chaplin (2002)
Menurut Chaplin (2002) dikatakan bahwa “kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai
Dari berbagai pengertian yang telah disebutkan di atas dapat dipahami bahwa kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menlai, dan memikirkan lingkungannya.
Afektif berkenaan dengan sikaf, nilai-nilai dan afresiasi. Domain ini memiliki tingkatan,yaitu; penerimaan, merespon, menghargai, mengorganisasi dan karakterisasi nilai.
Termasuk dalam hal ini adalah :
a. Keasaran (Awareness)
b. Keikhlasan menerima (Willingness to receive)
c. Perhatian yang terarah atau terpilih (controlling or selected attention)
2. Penanggapan (Responding), yaitu dorongan untuk memberikan tanggapan kepada suatu fenomena atau rangsangan. Termasuk dalam hal ini adalah
a. Izin untuk merespon (acquscence in responding)
b. Keikhlasan untuk merespon (willingness to response)
c. Kepuasan di dalam merespon (satisfaction in response)
3. Penghargaan (Valuing), rasa hormat kepada suatu fenomena atau nilai tertentu.
Termasuk di sini adalah :
a. Penerimaan terhadap nilai (acceptance of value)
b. Preferensi nilai (preference of value)
c. Keterlibatan (commitment)
4. Pengaturan (Organizing), yaitu penentuan hubungan antara nilai-nilai atau sikap-sikap dalam suatu situasi. Termasuk dalam hal ini adalah :
a. Konseptualisasi nilai (conceptualization of value).
b. Organisasi nilai (organization of value system).
5. Karakterisasi nilai atau seperangkat nilai (characterization by Value or ValueComplex), yaitu proses apresiasi dan internalisasi nilai. Hal ini meliputi :
a. Himpunan yang tergeneralisasi (generalized set)
b. Karakterisasi (characterization)
Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Dan tingkatannya yaitu ; persepsi (perception), kesiapan, meniru (imitation), membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaption) dan menciptakan (organization).
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.
Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Sudjana, Nana . 1987. Dasar – Dasar Proses Mengajar. Bandung : Sinar Baru Albensindo
Sukmadinata, Nana Syaidoh. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
S, Nasution. 2003. Asas- asas Kurikulum. Jakarta : Bummi Aksara
Udin S. Winataputra. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbita Universitas Terbuka.

teknologi komunikasi pendidikan – radio broadcasting


Bab 1
Pendahuluan
1.1  latar belakang
Dewasa ini seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, maka berkembangya pula media-media komunikasi yang dijadikan sebagai komunikasi masa, dan radio broadcasting adalah sebuah tawaran yang cukup bagus dan oleh karena itu maka dalam penulisan karya tulis ini, kami akan membahas radio broadcasting sebagai wahana menambah pengetahuan para pembaca mengenai radio broadcasting.
1.2   Rumusan masalah
Agar penyusunan ini terarah maka perlu dirumuskan masalahnya. Adapun rumusan masalah itu dapat dikemukakan sebagai berikut :
Ø  Apa itu radio broadcasting..?
Ø  Bagaimana sejarah radio broadcasting..?
Ø  Apa saja jenis-jenis gelombang radio broadcasting..?
Ø  Apa hubungan radio broadcasting dengan TEKOMPEN..?
1.3  Tujuan pembahasan
Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
Ø  Menjelaskan tentang definisi radio broadcasting
Ø  Menjabarkan tentang sejarah perkembangan radio broadcasting
Ø  Membagi radio broadcasting menurut jenis-jenis gelombangnya
Ø  Mengetahui peran tekompen dalam pembelajaran radio broadcasting
BAB II
Pembahasan
2.1 sejarah radio
Stasiun radio pada awalnya hanya berupa sistem radio dan audio telegraf, bukan suara seperti saat ini. Pengiriman suara pertama yang dapat disebut sebagai sebuah penyiaran terjadi pada malam Natal tahun 1906, yang dilakukan oleh Reginald Fessenden. Saat banyak orang mencoba untuk membuat sistem komunikasi yang serupa dengan radiotelepon (alat komunikasi dengan radio) yang hanya dapat melibatkan dua orang saja, banyak pula yang menginginkan sebuah sistem yang dapat berkomunikasi dengan pendengar yang lebih banyak. Charles Herrold memulai penyiaran di California pada tahun 1909 dan mulai menyiarkan suara pada tahun berikutnya.
Pada dekade berikutnya, KDKA AM dari Pittsburgh, Pennsylvania menjadi stasiun radio “komersial” berlisensi pertama yang melakukan penyiaran pada tanggal 2 November 1920. Disebut komersial karena stasiun ini memiliki lisensi—mereka tidak mengudarakan iklan sampai beberapa tahun kemudian. Stasiun radio Montreal yang kemudian menjadi CFCF-AM memulai penyiaran pada 20 Mei 1920, dan stasiun radio Detroit yang kemudian dikenal dengan WWJ memulai siaran pada 20 Agustus 1920, walaupun keduanya tidak memiliki lisensi pada masa itu.
Internet mulai digunakan sebagai media penyiaran radio pada pertengahan tahun 90-an. Media ini tidak memerlukan lisensi dan stasiun bisa melakukan siaran dari mana saja tanpa memerlukan transmitter. Hal ini mengurangi pendirian stasiun radio secara besar-besaran.
2.2   jenis-jenis gelombang radio broadcasting
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
        Gambar 1.1 alur gelombang radio broadcasting
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.
Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).
Dan dapat kami sebutkan beberapa contoh gelombang radio lokal yang ada di surabaya dan sekitarnya :
SURABAYA
  • RRI Surabaya PRO 4 Budaya & Etnik – AM 585
  • RKPD Kodya Surabaya – AM 1350
  • RKIP – AM 1449
  • Radio Pendidikan Jawa Timur – AM 1503
  • Antariksa Health Radio – AM 1278
  • Fajri FM – 107.9
  • RRI Surabaya PRO 1 – FM 99.2
  • SAS FM – 97.2
  • RRI Surabaya PRO 2 – FM 95.2
  • RRI Surabaya PRO 3 – FM 106.3
  • Colors FM – 87.7
  • El Victor – FM 93.3
  • My Radio – FM 94.4
  • DJ FM – 94.8
  • Mercury – FM 96.0
  • Bahtera Yudha – FM 96.4
  • Delta FM – 96.8
  • Elshinta – FM 97.6
  • Radio Sonora – FM 98.0
  • Suzana FM – 91.3
  • Suara Giri FM – 98.4
  • Radio Dakwah MBS FM – 107.3
  • M-Radio – FM 98.8
  • Giga FM – 99.6
  • Suara Surabaya – FM 100.0
  • MDC FM – 100.5
  • Wijaya FM – 103.5
  • IBS FM – 105.9
  • Trijaya FM – 104.7
  • JJ FM – 105.1
  • Radio Pendidikan Jawa Timur – FM 107.5
  • Radio MADA FM 107,6 Suara Uswah Sidoarjo Jatim
  • Gen FM 103.1 Surabaya

 Pamekasan

  • Radio Karimata FM Madura – 103.3 FM

 

 Jombang

  • Radio Kartika – FM 90,7
  • Radio GITA – FM 97,4
  • Radio Fakultas Dakwah Unhasy Tebuireng – FM 105,3
  • Radio Pendowo – FM 105,0
  • Radio MAPM – FM 105,5

Madiun

  • Radio Batara – FM 95.5

Magetan

  • GSR FM (Gema Suara Rajawali) – 99.0
  • Radio Suara Madu Menos – FM 107.8

Malang

  • Radio Senaputra – FM 88,3
  • Radio Makobu – FM 88.7
  • Radio Cakra Buana – FM 89.5
  • Radio Tidar Sakti – FM 90,3
  • Radio Andalus – FM 91.1
  • Radio RJS – FM 91,5
  • Radio RRI Pro 4 – FM 91.9
  • Radio Bhiga – FM 92,5
  • Radio Elfara – FM 93
  • Radio AFM – FM 93,7
  • Radio RRI Pro 1 – FM 94,6
  • Radio VIP – FM 95,0
  • Radio Kosmonita – FM 95,4
  • Radio Pionir – FM 96,2
  • Radio Sunan Giri – FM 96,5
  • Radio Mitra – FM 97
  • Radio One – FM 97,3
  • Radio KDS 8 – FM 97,8
  • Radio Kencana – FM 98,6
  • Radio Solagracia – FM 99,0
  • Radio RRI Pro 2 – FM 99,4
  • Radio Madinah – FM 99,8
  • Radio UMFM – FM 99,9
  • Radio H2FM – FM 100,2
  • Radio An-nur FM 100,5
  • Radio MFM – FM 101,3
  • Radio PLFM – FM 101,7
  • Radio Kalimaya Bhaskara – FM 102,1
  • Radio Mensana – FM 102,5
  • Radio Gita – FM 102,9
  • Radio Puspita – FM 103,7
  • Radio MAS – FM 104,5
  • Radio RRI Pro 3 – FM 105,3
  • Radio Simfoni – FM 105,7
  • Radio Tritara – FM 106,1
  • Radio Kanjuruhan – FM 106,5
  • Radio Sejahtera – FM 106,9
  • Radio Oryza – FM 107.5

Pacitan

  • Radio Gemilang – FM 90.4
  • Mix Radio – FM 107.8
  • RCB FM – 96.5

Tulungagung

  • Radio Anglingdarma – FM 100,5
  • Radio RJ – FM 98,0
  • Radio Amartha – FM 105.4
2.3  peran tekompen dalam radio broadcasting
Seiring dengan perkembangan radio broadcasting, maka konsep pada radio broadcasting dapat diadopsi didalam teknologi komunikasi pendidikan, yang tentunya akan dijadikan dan dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kultur media pendidikan di indonesia.
hal tersebut dapat menjadikan radio broadcasting sebagai media yang by design dan by utilyzion  karena dapat pada historisnya radio broadcasting diciptrakan sebagai media informasi masa, namun dapat pula dikembangkan dan digunakan dalam proses pembelajaran, yang lebih spresifiknya pembelajaran jarak jauh (S.B.J.J)
DAFTAR PUSTAKA
Ø Briggs Asa. The History of Broadcasting in the United Kingdom (Oxford University Press, 1961)
Ø Ewbank Henry and Lawton Sherman P. Broadcasting: Radio and Television (Harper & Brothers, 1952).