Model Konseptual dan Dimensi Knowledge Management


Dalam konteks Knowledge Management, dewasa ini telah ada sekitar 100 definisi tentang KM. Salah dua  contoh definisi KM adalah sebagai berikut: 
“knowledge management is the process of capturing, distributing, and effectively using knowledge” [Davenport, 1994). 
atau 
A discipline that promotes an integrated approach to identifying, capturing, evaluating,retrieving, and sharing all of an enterprise’s information assets. These assets may include databases, documents, policies, procedures, and previously uncaptured expertise and experience in individual workers. (Duhon, 1998) 
Dari dua definisi di atas maka jelas terlihat kesamaan properti. Perbedaannya adalah definisi pertama lebih simple sementara definisi kedua lebih detil dan lebih operasional. 
Knowledge Management sebagai suatu ilmu dan praktek (ilmiah) memiliki unsur-unsur batasan yang relatif sama antar pakar atau praktisi yang menggelutinya. Oleh karena itu, Despres dan Chauval mencoba menganalisis kesamaan batasan/definisi KM (model KM) menurut beberapa ahli dan praktisi yang ada. Despres dan Chauval, telah mencoba menganalisis 10 definisi KM lengkap dengan model konseptual baik dalam bentuk diagram maupun deksripsi singkatnya. Dari 10 model konseptual tersebut, Despress dan Chauval menjelaskan dimana letak persamaan dan perbedaan, penekanannya pada hal apa saja, dan lebih khusus menganalisis unsur-unsur (properti) konsep dari KM itu sendiri serta prosesnya seperti apa.

Saya mencoba, melakukan analisis berdasarkan hasil analisis Despres dan Chauval. Saya mencoba menganalisis unsur-unsur (properti) dari model konseptual KM yang dinugkapkan oleh beberapa pakar dan praktisi sebagai berikut:
Dalam bagian akhir bukunya, sebenarnya, Despres dan Chauval membahas tentang unsur-unsur Knowledge Management mengacu pada kesepuluh model tersebut. Unsur-unsur tersebut meliputi: waktu, bentuk dan jenis pengetahuan, ruang social, konteks, transformasi dan dinamika, penghubung dan media, dan budaya pengetahuan. Namun, karena Bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu, penulis agak sulit memahami maksudnya. Oleh karena itu, penulis mencoba mengklasifikasikan unsur-unsur KM tersebut ke dalam suatu konstelasi yang menurut penulis mudah untuk dipahami. Unsur-unsur KM, menurut penulis dapat diidentifikasi kedalam beberapa aspek, yaitu apa, siapa, bagaimana, dan dimana.
·         Apa; adalah acuan tentang obyek sentral yang dikelola dalam KM. Bicara obyek KM maka terdiri dari dua jenis, yaitu pengetahuan tacit (tacit knowledge) dan pengetahuan eksplisit (explicit knowledge). Walapun beberapa pakar menamakannya dengan istilah berbeda, seperti articulated knowledge (Model N-Form Organization, Hedlund) untuk pengetahuan eksplisit atau knowing (Model Knowling and Knowledge, Earl dan Model OK Net, Carayannis) untuk pengetahuan (knowledge). Obyek sentral ini, pada akhirnya akan menjadi asset intelektual, modal intelektual dan menjadi human capital bagi organisasi (Model Edvinsson, Model Snowden, Model Van Buren).
·         Siapa; adalah acuan tentang aktor pelaksana daripada KM tersebut dalam proses implementasinya. Aktor pelaksana tersebut adalah agregasi sosial yang meliputi individu (dalam dan luar organisasi, kelompok/komunitas (dalam dan luar organisasi), dan organisasi itu sendiri. Secara eksplist terlihat pada model SECI-Nonaka, model Earl, model N-Form,
·         Bagaimana; adalah acuan tentang bagaimana proses obyek dan aktor pelaksana KM memperoleh dan mentrasnformasi pengetahuan. Nonaka menamakannya dengan dinamika interaksi (interaction dynamic). Penulis menamakannya sebagai mekanisme untuk memperoleh dan menghasilkan/menciptakan pengetahuan secara terus menerus. Dalam semua model membahas bagaimana proses aktifitas atau interaksi yang sebaiknya terjadi, tapi tidak semua secara eksplisit menjelaskan bagaimana peran teknologi dalam mendukung proses tersebut. Misal, bagaimana pengetahuan tacit dikonversi menjadi tacit lain (sosialisasi menurut Nonaka, penciptaan kompetensi menurut Snowden, atau not knowing what you know dan not knowing what you don’t know menurut Earl yang diadaptasi oleh Carayannis), dari tacit menjadi eksplisit, dari eksplisit menjadi eksplisit, dan dari eksplisit menjadi tacit dengan berbagai istilah. Contoh lain, upaya bagaimana KM diperoleh dan diciptakan, secara eksplisit Snowden menjelaskan melalui: 1) pemetaan pengetahuan, 2) penciptaan kompetensi, 3) pengembangan system modal intelektual (pengelolaan pengetahuan eksplisit) dan 4) pengelolaan pengetahuan tacit. Artinya, semua model membahas bagaiman, tapi tidak secara eksplist menyebutkan bentuk konkritnya. Sementara menegenai bagaimana peran teknologi, khususnya teknologi computer dan internet/intranet, secara eksplisit hanya dibahas oleh beberapa model seperti: model Despres & Chauval (dengan istilah groupware, virtual learning, dll), dan  model Snowden (provide insfrastructure support).
·         Dimana; adalah acuan tentang ruang atau tempat dimana dinamika interaksi atau aktifitas perolehan dan penciptaan pengetahuan terjadi. Hampir semua model menjelaskan level ruang sosial dimana aktifitas terjadi, yaitu level individu, kelompok, organisasi dan lintas organisasi. Model yang menjelaskan ruang atau tempat dimana interaksi pengetahuan terjadi adalah model Nonaka-Konno (Model SECI yang diadaptasi, 1998) yang mengistilahkannya dengan Ba (originating Ba, Interacting Ba, Cyber Ba, dan Exercising Ba). Mengenai ruang ini, secara implisit semua model menjelaskan bahwa interaksi pengetahuan dapat terjadi secara face-to-face, real time (synchronous), maupun tidak real time (asynchronous) melalui dunia maya (cyber world).

Tinggalkan komentar